Tak dapat kumengerti
Karena kau berbicara venus di akhir dan aku tak dapat mengerti.
Esoknya ia berjanji Mars
dan aku tetap tak mengerti
Karena kau meracau bahasa pluto dan aku belum mengerti jua
Tak bisakah kau bicara bahasa langit,
Bahasa bersayap dan bersinar;
malaikat cemerlang.
Betapa memalukan
Seorang malaikat bernyanyi bintang dan duduk di pangkuan purnama!
BAH!
Lalu akhirnya ia berjanji pada langit
berat hati seperingit
( Kau lambat tak pula dentang jammu
Kau hina bermunafik,
setiap permenmu diliputi sampah. yang bohong.
Tak manalagi matamu memicing padaku
dan tanganmu dibalik sana mencomot batu berdarah
Kau berdosa dan tak pantas membusuk di bumi.)
Aku menangis dalam bahasa neraka.
_______________________________________________________________
Do you believe about the inspiration behind this?
Disini saya bercerita tentang orang yang besar mulut dan sukanya cuma janji-janji tanpa realisasi. Ini puisinya sempet stak dua hari. Gara-gara saya lupa puisinya belum selesai waktu itu. Pokoknya di awal puisi ini cuma pemaparan teori tentang tipe orang yang saya maksud, lalu di akhirnya saya ngarang-ngarang sendiri, nyusun-nyusun kata berdasarkan kecocokan.
0 comments:
Post a Comment