Saturday, December 12, 2009

Harta & Hartaku

Ahadku lewat kemarin,
Berlalu dalam mimpiku tersenyum
tak lebar namun tersungging

Aku menimbun alibi di tengah emas---harta dan harta
(di antara harta aku palsu kesaksianku)
Saat angin lewat di bawah tanah
(dan tak terlihat olehnya karena kuterbangkan harta padanya)

harta dan harta
merah putihku cacat
hitam pekat kelabu dan rusak,
ayah ibu tak dapat mengerjap melihatku

aku diadili buih laut samudera atlantik---juga pasifik
atas harta dan hartaku di balik alibi
yang kusimpan dalam harta dan harta
sedetik kudilepaskan pada pesisir
(yang sudah kutimbun harta)
Mengambangkan hartaku dan hartaku pada buih ombak samudera
(tujuh samudera)

Aku bebas membawa fajar
Dan penghuni langit yang bertepuk tanganku---memang
Seluruh planet telah ditimbun harta dan hartaku
Bumi berotasi sia-sia.
_______________________________________________________________
Do you believe about the inspiration behind this?

jadi waktu itu saya ke gramedia lalu nemu kotak pensil lucu dan besoknya temen-temen sekelas pada muji lucu bla bla. Pas di sekolah lagi pelajaran kosong, saya iseng aja nulis puisi. Niatnya saya mau nyeritain tentang barang-barang yang saya beli di gramedia, tapi pas saya selesai nulis, hasilnya jadi aneh. Saya jadi bingung sendiri. Terus ada temen sekelas saya ikut baca dan dia kebingungan juga. Tapi seiring waktu berlari, saya jadi suka sama puisi ini. Kenapa? Karena puisi ini aneh banget.

0 comments:

Post a Comment