Kita tak bertaut.
Selalu, tak pernah.
Aku hanya pengagum seni Tuhan
Karena kau adalah ciptaanNya yang paling kontras
dengan jiwaku
dalam hatiku
Berdengung-dengung ku menatapmu
Dari kejauhan yang terkoyak
Dan kau tak pernah berpaling
Ke tempatku menunggu
Sendiri
Berdiri
Selalu, tak pernah.
Lalu apa yang sejodoh,
terucap,
diucap,
Hanya mimpi malam bulan purnama saja?
Hanya dusta dini hari saja?
(19.11.2009)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment